Setelah sedikit pelatihan, lebah madu kami dapat menjadi sama efektifnya dengan tes PCR dalam mengidentifikasi SARS-CoV-2. Penjelasan.
Ini adalah studi menarik yang diterbitkan oleh para ilmuwan dalam jurnal “The Company of Biologists” yang menunjukkan bahwa lebah madu (Apis mellifera) dapat mendeteksi penyakit manusia tertentu, termasuk Covid-19.
yang menunjukkan bahwa lebah madu (Apis mellifera) dapat mendeteksi penyakit tertentu pada manusia, termasuk Covid-19. Asalkan mereka dilatih untuk melakukan latihan kecil ini.
“Jejak aroma”
Penjelasannya relatif sederhana, setidaknya di atas kertas. Para ilmuwan menjelaskan bahwa setiap infeksi atau patologi lain menyebabkan perubahan fisiologis dalam tubuh kita. Akibatnya, senyawa organik volatil (VOC) berbeda antara individu yang sehat dan yang terinfeksi. Oleh karena itu, VOC ini merupakan sidik jari bau yang juga bergantung pada usia, jenis kelamin, diet, latar belakang genetik, kondisi metabolisme, dll. Oleh karena itu, VOC merupakan “tanda” khusus bagi kita masing-masing.
Diagnosa penyakit
Analisis cetakan bau ini memberikan banyak informasi yang relevan tentang status kesehatan individu.
Namun, pandemi Covid-19 saat ini mengharuskan pelaksanaan tes cepat untuk membuat diagnosis yang andal dan menerapkan tindakan cepat (karantina orang dan hewan yang terinfeksi, perawatan khusus, dll.).
Oleh karena itu penggunaan hewan ketika tes tidak tersedia di beberapa negara. Diketahui bahwa anjing telah berhasil dilatih untuk mendeteksi orang yang terinfeksi SARS-CoV-2.
Demikian pula, beberapa serangga memiliki kemampuan penciuman yang sangat kuat. Beberapa lalat dapat mendeteksi kanker pada manusia dan lebah dapat mendeteksi tuberkulosis.
Sekarang lebah yang sama ini dapat membedakan cerpelai yang terinfeksi Covid-19 dari cerpelai yang sehat. Dan ini berkat perkembangan kondisi refleks Pavlov. Lebah “mencium” virus. Mereka diajarkan untuk mengenalinya. Dan hasilnya mencengangkan: keandalannya sekitar 92%!
Hal ini memungkinkan para ilmuwan untuk mempertimbangkan untuk menerapkan “pengujian” lebah ini ke populasi yang jauh dari pusat pengujian tradisional.
Bagaimanapun, studi para peneliti Belanda itu berharap untuk evolusi diagnostik Covid. Tapi tidak hanya itu.
Lebah dapat dilatih untuk mengidentifikasi sampel yang terinfeksi SARS-CoV-2
Lihat Artikel Penelitian #OpenAccess dari Evangelos Kontos, @ariasamimi86, @WimvanderPoel1 dan rekan @insectsense di sini di BiO: https://t.co/dZ73eJot8O https://t.co/2Wpgqtvb1y
— Biology Open (@BiologyOpen) 6 Mei 2022